Pemkot Magelang Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia

MAGELANG i(POLICENews) – Pemerintah Kota Magelang terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, khususnya bagi lansia. Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyebut masih banyak lansia yang takut divaksin dengan berbagai alasan.

“Lansia masih banyak yang takut (divaksin), makanya sosialisasi dari Dinas Kesehatan, camat, lurah, betul-betul kita galakkan,” terang Aziz, usai meninjau vaksinasi Covid-19 lintas agama, bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (8/9/2021).

Aziz mengatakan, capaian vaksinasi gabungan warga Kota dan Kabupaten Magelang sudah mencapai 70 persen. Pihaknya optimistis Desember 2021 vaksinasi di wilayahnya sudah selesai.

“Kita masih kejar vaksinasi untuk warga Kota Magelang,” ucapnya.

Aziz bersyukur PPKM Kota Magelang turun ke level 3. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), supaya kasus Covid-19 tidak kembali melonjak. Tempat-tempat strategis yang berpotensi menimbulkan kerumunan akan dipantau.

“Seperti di Alun-alun kemarin sempat ramai. Kita akan pasang Satpol PP, dibantu Polri dan TNI untuk mengingatkan masyarakat secara persuasif, dan walaupun kita sudah PPKM level 3 kita harus tetap prokes,” paparnya.

Aziz mengatakan, dalam waktu dekat akan mengadakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah yang ditunjuk, serta simulasi pembukaan objek wisata.

“Ke depan kita harus hidup menyesuaikan dengan pandemi Covid-19, dengan tiga hal penting yakni vaksinasi, prokes, dan imunitas,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Unimma, Pemkot Magelang dan Pemkab Magelang yang telah berpartisipasi dalam percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, khususnya bagi lansia yang berisiko tinggi.

“Saya terima kasih dari kawan-kawan Unimma, dari Pemkot, Pemkab, ini ada TNI/Polri juga membantu. Saya ingin ada percepatan. Silakan di- manage yang baik. Tapi saya minta prioritas, tetap carilah lansia,” kata Ganjar.

Ganjar menuturkan, untuk mencari data lansia bisa bekerja sama dengan BPJS yang memiliki data lansia dengan penyakit penyerta agar dapat disuntik vaksin terlebih dahulu.

“Bisa juga bekerja sama dengan BPJS, mereka punya data anggota BPJS yang memang punya penyakit bawaan. Itu boleh disuntik dulu. Kita sudah coba kemarin di Semarang, terus Banyumas. Kalau itu bisa menjadi prioritas, InsyaAllah mereka yang risiko-risiko tinggi itu akan bisa kita amankan lebih dulu,” ujar Ganjar.

Sumber :jatengprov.go.id

Halaman ini telah dilihat: 2 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *