Empat Pejabat Tinggi Pemkab Boyolali Dapat Gelar Kehormatan Keraton Surakarta

BOYOLALI (iPOLICENews) – Keraton Surakarta memberikan gelar kehormatan kepada empat pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Pemberian gelar kehormatan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para tokoh atau pejabat yang memiliki andil dan kepedulian dalam pelestarian kebudayaan terutama budaya Jawa.

Pemberian gelar kehormatan dilaksanakan di Ruang Merbabu Kantor Bupati Boyolali, pada Kamis (4/11/2021) kepada empat pejabat yang diberikan secara langsung oleh Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari.

“Penghargaan ini diberikan kepada tokoh tokoh masyarakat, tokoh tokoh budayawan, para cendekiawan, pastinya para pejabat pejabat dimana Keraton Surakarta punya kewajiban untuk menjaga bersama dengan para pejabat yang sekarang di pemerintahan,” terang GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang lebih akrab disapa Gusti Moeng usai acara.

Keempat pejabat yang diberi gelar kehormatan oleh Keraton Surakarta yakni Bupati Boyolali, M. Said Hidayat yang kini bergelar Kanjeng Raden Riyo Aryo Mohammad Said Hidayat Notodiningrat. Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan yang kini bergelar Kanjeng Raden Riyo Aryo Wahyu Irawan Reksodiningrat. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali, Marsono yang bergelar Kanjeng Pangeran Aryo Marsono Reksonegoro, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri yang kini bergelar Kanjeng Pangeran Aryo Masruri.

Usai diberi gelar, Bupati Said mengungkapkan rasa terima kasih kepada Keraton Surakarta. Melalui gelar tersebut, Bupati Said bertugas dan bertanggungjawab untuk selalu nguri uri budaya Jawa khususnya dari Keraton Surakarta.

“Yang secara bersama harus kita nguri uri, kita pertahankan, kita jaga di wilayah Kabupaten Boyolali agar nilai nilai budaya Jawa khususnya dapat terus kita jaga kita lestarikan ke depan.,” kata Bupati Said.

Menurut Bupati Said, generasi muda dan generasi yang akan datang harus dipahamkan atas keberadaan kebudayaan yang sudah sekian ratus tahun berada di Jawa ini. (JS)

Halaman ini telah dilihat: 5 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *