Pasca Tanggul Jebol, Warga dan Semua Elemen Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

SEMARANG (iPOLICENews) – Hujan lebat melanda Kota Semarang pada Kamis (04/11/21) malam.  Hal itu membuat beberapa wilayah di Kota Semarang mengalami dampak akibat intensitas hujan sangat tinggi.  Salah satunya di tanggul Sungai Plumbon di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang mengalami jebol. Pasca kejadian itu, nampak beberapa relawan, pemerintah serta warga sedang melakukan bersih-bersih akibat kejadian tanggul jebol di wilayah tersebut.

Camat Tugu Kusnandir menyampaikan, pihaknya bersama elemen masyarakat lainnya sedang melakukan pembersihan lokasi kejadian tanggul Sungai Plumbon jebol itu.

“Ada dari BPBD, Babinsa, Babinkamtibmas, Ansor, TNI dan berbagai relawan ikut membantu membersihkan dari sisa-sisa 41 rumah  terdampak banjir setinggi sekitar 25 sampai 30 meter, “kata Kusnandir pada Jumat  (05/11/21).

Ia mengatakan,  kejadian ini tidak ada rumah warga yang roboh,  namun hanya kerusakan pada bagian dapur. Akibat kerusakan tersebut warga mengalami kerugian sekitar belasan juta rupiah. Terkait hal itu,  Kusnandir sudah melakukan koordinasi kepada pihak yang berwenang mengatasi permasalahan tanggul jebol itu.

“Tidak ada rumah yg roboh maupun korban jiwa, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 15 juta. Soalnya sebagian rumah warga yang terdampak di bagian dapur. Kami sudah koordinasi dengan BBWS dan Pemkot Semarang terkait tanggul jebol. Masalahnya tanggul jebol ini sudah kedua kalinya terjadi dan di lokasi yang sama. Cuma kemarin malam perbaikan talud (tanggul)  sudah menggunakan karung diisi pssir.  Nanti siang dari pihak BBWS mau datang, “jelasnya.

Kusnandir menuturkan, warga sudah melakukan bersih-bersih sejak malam hari setelah tanggul Sungai Plumbon jebol. Namun pada hari ini, pihaknya mengutamakan pembersihan di masjid dan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang ikut terkena terjangan air tanggul sungai tersebut.

“Jam 11 malam warga udah bersih- bersih rumah. Hari ini, utamanya di sekolahan sama masjid. Warga tidak ada yg mengungsi. Kalau masjid agar bisa digunakan untuk Sholat Jumat,”ujarnya.

Meski warga tidak ada yang mengungsi,  pihaknya bersama BPBD membuka dapur umum selama 2 sampai 3 hari untuk menyalurkan logistik makanan kepada warga. Selain itu,  kata dia,  pihak pemadam kebakakaran serta PDAM juga sudah menyalurkan stok air guna pembersihan rumah warga yang terkena lumpur.

“Dapur umum dibuka 2 sampai 3 hari. Sedangkan perbekalan dari BPBD udah dikirimkan tadi malam. Tadi pagi juga bikin dapur umum. Damkar dan PDAM untuk stok air pembersihan rumah warga dari lumpur. Ini juga masih inventaris nanti dari dinsos sama BPBD,”ucapnya.

Kusnandir berharap,  kejadian jebol tanggul ini untuk terakhir kalinya agar tidak kejadian kembali serupa. Ia meminta kepada dinas yang berwewenang untuk melakukan normalisasi sungai yang ada di Kota Semarang.

“Ini yang terakhir kali tanggul jebol di wilayah sini.  Semoga setelah beringin dinormalisasi kedepannya aman dari banjir. Saat ini yg jebol 5-7 meter, kalau dulu nyampai 15 meter,”ungkapnya.

Sementara itu,  salah satu warga terdampak tanggul jebol bernama Junarsih (35) mengatakan, air masuk ke rumah terjadi pada pukul 18.56 WIB dengan ketinggian sekitar sepaha orang dewasa. Akibat tanggul jebol itu,  dirinya mengalami kerusakan pada alat-alat dapur seperti kompor, alat alat masak, dan kulkas ikut terhanyut banjir.

“Air surut jam 11 malem. Tanggul jebol ini yang terdampak di wilayah RT 1 RW 1, kelurahan Mangkang kulon tepatnya Jalan Irigasi Utara. Sekarang tanggulnya sudah diperbaiki sama BPBD.  Namun sekarang masih bisa ditempati cuma basah, “imbuhnya. (DK)

Halaman ini telah dilihat: 23 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *