SEMARANG (iPOLICENews) – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencanangkan Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang sebagai kelurahan Ramah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kelurahan RPPPA.
Pencanangan itu dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang akrab disapa Bintang Puspayoga, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Ketua TP PKK Kota Semarang Krisseptiana.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menuturkan, Kelurahan Tanjung Mas menjadi yang pertama sebagai kelurahan percontohan dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sekaligus upaya penanganannya.
“Kita akan awali di Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang untuk mewujudkan Kelurahan RPPPA. Dari sini kita buat indikator-indikator kita sampaikan ke pusat, lalu kita sebarluaskan ke kota-kota seluruh nusantara ini,” tutur Bintang.
Bintang pada kesempatan tersebut juga menyampaikan jika program daerah ramah perempuan dan peduli anak sampai saat ini baru menyentuh wilayah desa saja. Padahal wilayah kelurahan yang padat penduduk rawan permasalahan penduduk. “Selama ini panduan kami baru bergulat pada desa ramah perempuan dan peduli anak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengapresiasi program Dapur Sehat yang dijalankan di Kelurahan Tanjung Mas sebagai upaya penanganan anak stunting.
“Penanganan stunting di Kelurahan Tanjung Mas menjadi contoh yang luar biasa, yaitu dengan membuat percontohan dapur untuk mengatasi anak-anak stunting. Diperhatikan gizi seimbangnya seperti apa, kemudian nanti kita bagi ini. Jumlahnya 79 anak, inilah yang kita atasi menjadi percontohan,” tutur Hasto.
Terkait hal itu, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kelurahan Tanjung Mas sebagai kelurahan rintisan nasional dalam hal penanganan stunting. Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun tak menampik jika Tanjung Mas memang saat ini menjadi salah wilayah yang menjadi fokusnya.
“Untuk ukuran Kota Semarang, angka kemiskinan di Kelurahan Tanjung Mas memang realtif masih butuh perhatian, termasuk juga terkait persoalan stunting, Tanjung Mas juga menjadi kelurahan dengan jumlah kasus stunting tertinggi, Untuk itu kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu Menteri PPPA dan Bapak Kepala BKKBN,” ungkap Hendi.
Di sisi lain Wali Kota Semarang juga menyebutkan telah melakukan berbagai upaya penanganan angka stunting melalui berbagai program, diantaranya SANPIISAN (Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang), GEPUK PEPES (Gerakan Pekerja Perempuan Sehat), RAISA (Rawat Ibu Bersalin), aplikasi Sayang Bunda, Pelangi Nusantara, dan Program Dapur Sehat.
Hendi juga berkomitmen untuk terus mendorong masyarakat untuk aktif saling mambantu dalam penanganan permasalahan perempuan dan anak. “Banyak program yang kita buat, tetapi intinya kita ingin menggerakkan masyarakat untuk saling membantu, saling mensupport,” pungkasnya. (Nn)