KENDAL (iPOLICENews) – Pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang dengan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Bahkan rela berkorban jiwa dan raga.
Sambutan Dandim 0715 Kendal, Letkol Inf Iman Widhiarto saat meresmikan pemugaran Makam Pahlawan Laskar Hizbullah di Desa Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu. Ada tiga makam Laskar Hizbullah yang akan dipugar. Yakni, M Masrur, Akhmad Nur dan Subchi.
Ketiganya adalah ulama sekaligus pejuang yang ikut berjuang memerdekakan Indonesia. Tepatnya saat tentara Belanda melancarkan serangan pada Agresi Militer Belanda Ke-I. Yakni pasca Kemerdekaan RI di deklarasikan.
Dandim mengaku terharu dengan sikap Pahlawan Hizbullah. Sebab mereka sama sekali tidak pernah ingin dikenang atau diberikan imbalan.
“Bahkan mereka belum sempat menikmati kemerdekaan, tapi sudah wafat di medan perang,” paparnya.
Menurutnya, para pahlawan tidak butuh dikenal di dunia. Tapi Dandim Iman yakin, mereka akan sangat terkenal nanti di akhirat. Sebab ketulusan dan keikhlasan saat berjuang melawan penjajah telah membawa seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati kemerdekaan seperti saat ini.
Terlebih pejuang Laskar Hizbullah tidak hanya pejuang semata. Mereka juga dikenal sebagai ulama. Malah pihak keluarga menolak penghargaan dari negara. Bahkan menolak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. “Keluarga memilih di pemakaman umum. Inilah keikhlasan itu wujud,” imbuhnya.
Dari keteladanan dan ketulusan serta keikhlasan para pejuang inilah menurutnya perlu ditiru dan diterapkan oleh generasi penerus. Bahwa tidak perlu terkenal untuk menjadi pahlawan. Tapi cukup bisa memberikan manfaat dan perubahan positif bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu perwakilan keluarga pahlawan Hizbullah, KH Sholahuddin Humaidullah mengatakan berterima kasih pada PAC GP Ansor Kaliwungu dan Pemdes Krajan Kulon yang telah memugar makam.
Sementara Ketua PAC GP Ansor Kaliwungu Ali Nurudin mengatakan, pemugaran merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan.
“Kami memprakarsai pemugaran bersama Pemdes Krajan Kulon. Gayung bersambut disetujui oleh pihak keluarga besar pahlawan hizbullah,” ujarnya.
Ketua MUI Kendal, KH Asro’i Thohir mengatakan selain pahlawan, semasa hidupnya juga seorang ulama. “Mereka mengajarkan ilmu agama kepada para santri dan masyarakat sekitarnya,” tuturnya. (KS)