SEMARANG (iPOLICEnews) – Menghadapi musim penghujan sudah di mulai Bulan November ini. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Kota Semarang mengambil langkah antisipasi bencana untuk meminimalisir gangguan perjalanan kereta api, seperti perbaikan saluran drainase di ruas jalan rel hingga siagakan pompa air yang berada di wilayah Daop 4 Semarang.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengatakan, dengan musim penghujan yang seringkali mengguyur di wilayah Jawa Tengah pada awal bulan November ini, pihaknya langsung melakukan pemetaan potensi titik rawan bencana di wilayahnya. Tercatat, ada 98 titik potensi rawan bencana di wilayah Daop 4 Semarang. Namun jumlah tersebut berkurang lantaran sudah dilakukan langkah antisipasi bencana.
“Awal November ini, kami sudah bisa mengantisipasi mengurangi jumlah titik tersebut hingga menjadi 51 titik rawan saja. Upaya kami yaitu perbaikan drainase kanan kiri rel, karena lintasan DAOP 4 panjang,” ungkap Krisbiyantoro kepada wartawan, Rabu (10/11/21).
Dijelaskannya, lintasan yang berada di Daop 4 Semarang memiliki jenis tanah yang sangat bervariasi mulai dari tanah ambles hingga kategori tanah rawan banjir. Seperti halnya di Stasiun Gundih yang miliki tanah berjenis tanah ambles.
“Wilayah itu ada 17 titik daerah rawan, rata-rata daerah Gundih miliki tanah amblesan, lalu wilayah Kuripan, Kabupaten Batang ada 9 titik banjir dan tanah longsor. Sedangkan wilayah Pekalongan kategori banjir.karena faktor alam,” ujarnya.
Ia menuturkan langkah PT KAI Daop 4 Semarang yakni mensiagakan pampa air yang dimiliki dari Stasiun Tawang Semarang.
“Kami antisipasinya hanya mengandalkan pampa air yang kita punya. Ada 4 pampa air besar dan 6 pompa kecil yang berada di peron. Saat hujan turun akan di pompa kemudian dialihkan keluar menuju Polder Tawang, “paparnya. (DK)