Penutupan Festival HAM 2021, Hendi Ikut Pertandingan Goalball

SEMARANG (iPOLICENews) – Penutupan Festival HAM 2021 diakhiri dengan menggelar pertandingan Goalball atau bola gawang yang digelar di Halaman Balaikota Semarang, Jumat (19/11/2021). Goalball atau bola gawang merupakan olahraga tim yang dirancang khusus untuk atlet dengan penyandang disabilitas tunanetra. Permainannya berbeda dengan bola pada umumnya, yaitu bola dilempar dengan tangan dan tidak boleh ditendang. Menariknya, perhelatan yang digelar di Halaman Balaikota diikuti non difabel. Bahkan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi ikut serta pertandingan Goalball.

Menurut Hendrar Prihadi, Festival HAM ini semua peserta bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Yaitu adanya keikutsertaan peserta Festival HAM 2021 dalam pertandingan Goalball. Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang ini merasa kewalahan saat memainkan permainan bola gawang. Soalnya, ia harus mengikuti pertandingan juga dibutuhkan latihan yang serius.

“Dalam pertandingan ini juga tersirat sebagai warga bangsa harus saling menghormati dan empati terutama bagi teman-teman yang ada di Sahabat Mata yang berkegiatan tidak seperti kita pada umumnya, tapi mereka juga tetap semangat dan yang penting sama-sama happy,” kata Hendi usia mengikuti pertandingan Goalball, Jumat (19/11/2021).

Dalam kesempatan itu, Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik menuturkan, pentingnya pertandingan Goalball untuk memiliki rasa empati dalam salah satu prinsip hak asasi manusia.

“Kita bisa bergembira bersama dengan sahabat mata, ini juga adalah prinsip-prinsip kesetaraan untuk menghormati semua orang yang dibungkus dalam satu kegembiraan,” ungkap Ahmad.

Senada, Direktur INFID, Sugeng Bahagijo mengatakan permainan ini dirasa sangat penting lantaran bukti bahwa semua manusia itu sama, yang membedakan hanya kemampuannya saja.  Ia mengaku, penyandang disabilitas bukan tidak mampu melakukan sesuatu yang dilakukan orang normal, namun mereka hanya memiliki kemampuan yang berbeda.

“Sahabat Mata ini juga harus diberi kesempatan bahwa mereka bisa menyumbangkan waktu, tenaga dan aset di masyarakat jadi bukan sebagai beban sehingga mereka bisa berkarya di berbagai bidan dan bisa menyumbangkan sesuatu di berbagai bidang seperti seni, budaya dan pekerjaan,” jelas Sugeng.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sahabat Mata, Basuki menyampaikan rasa bahagia karena bisa membuktikan ternyata permainan goalball tidak hanya bisa permainkan oleh penyandang tunanetra saja.

Dijelaskannya,  Goalball yaitu permainan yang menggabungkan terapi pendengaran dan terapi orientasi medan ini juga bisa dimainkan oleh semua orang. Dengan adanya hal itu, Basuki mengungkapkan, pertandingan Goalball lingkup penyandang tunanetra sudah dilakukan selama tujuh kali berturut-turut dengan taraf nasional.

“Jadi teman-teman se indonesia kumpul di Mijen sekitar 300 orang, dan tidak hanya goalball tapi ada catur, pingpong juga ada,” tuturnya.

Ia berharap, Pemkot maupun pemerintah pusat bisa lebih peduli lagi kepada kaum disabilitas.

“Kita berharap pemkot semarang dan pemerintah pusat lebih peduli lagi dengan penyandang disabilitas, alhamdulilah hari ini sudah jauh lebih baik tapi kita berharap bisa jauh lebih baik lagi,” pungkasnya. (DK)

Halaman ini telah dilihat: 21 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *