SEMARANG (iPOLICENews) – Forum Anak Jawa Tengah mengambil alih kegiatan gubernur, bupati, walikota dan Kadin PPPA Provinsi maupun kabupaten/kota untuk membahas isu pemenuhan hak dan perlindungan anak serta partisipasi anak di Jawa Tengah.
Adegan itu dilakukan dalam peringatan Hari Anak Dunia, tepatnya pada Sabtu 20 November di ruang Kartini, Kantor DP3A Provinsi Jawa Tengah, secara luring dan daring.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu Bupati/Walikota dan kepala dinas yang sudah bersedia memberikan posisinya dan mendampingi anak-anak dalam rapat koordinasi ini,” kata Retno, Minggu (21/11/2021).
Sudewi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Boyolali, Wonosobo, Tegal, Wakil Bupati Blora, Walikota Pekalongan dan Wakil Bupati Brebes yang hadir langsung dalam acara itu.
Secara simbolis Retno Sudewi dan para Bupati/Walikota yang hadir menyerahkan posisinya kepada anak-anak yang melakukan rapat virtual.
Ditambahkan, pandemi Covid -19 tidak hanya mengancam masalah kesehatan bagi anak tetapi juga menunjukkan dampak buruk bagi kesejahteraan dan perlindungan, karena terganggunya lingkungan sosial dan ekologi.
“Masyarakat menghadapi masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk pembatasan relasi sosial secara tatap muka, pembelajaran secara daring yang panjang. Paling buruk kehilangan pengasuh yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan jangka panjang anak. Sementara itu isu kesejahteraan dan perlindungan anak khususnya masalah kesehatan mental pada anak dan remaja masih belum menjadi prioritas serta layanan masih terbatas,” tandas Retno.
Optimis
Sementara itu Ermi Ndoen, Kepala Perwakilan Unicef FO Surabaya menyatakan optimisme anak-anak dan anak muda perlu didukung, sehingga mereka mendapatkan ruang yang cukup untuk berkarya, dari bocahe Jateng untuk Dunia.
“Dalam mewujudkan peran anak sebagai pelopor dan pelapor, melalui konsep Kids Take Over , mereka mendapatkan ruang dan kesempatan untuk menyuarakan gagasan dan usulan-usulan, memastikan masa depan yang lebih baik,“tambahnya.
Kesehatan Mental
Pengambil alihan dan pelaksanaan rapat virtual dikoordiniasi oleh Tomo, siswa kelas 12 asal Surakarta, Kepala Dinas PPPA dilakukan oleh Mega, siswa kelas 11 asal Temanggung. Rapat koordinasi virtual ini membahas tema dampak kesehatan mental pada anak.
“Tema kesehatan mental dipilih melihat dampak dari situasi pandemi kepada anak-anak. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Forum Anak, terjadi perundungan di dunia online sebanyak 77,5% selama masa pandemi,” kata
Christina Nitiningrum, Fasilitator Forum Anak Provinsi Jawa Tengah.
Ditambahkan, dalam rapat koordinasi ini, yang ingin ditunjukan adalah bagaimana pentingnya memastikan suara anak terus terdengar dan dipertimbangkan terutama dalam isu-isu yang berdampak terhadap hak-hak mereka.
Dalam survei yang dilakukan oleh Unicef dan Gallup,sebanyak 69% anak-anak dan anak muda mendapatkan tekanan lebih tinggi untuk merasa sukses dan 29% sering depresi atau kurang memiliki ketertarikan untuk beraktivitas.
Selain posisi Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Dinas, anak-anak dan anak muda yang berasal dari kelompok konferensi kebaikan Indonesia – Jawa Tengah juga seolah memimpin media tulis dan radio. Bagaimana meliput berita kegiatan kids take over. (Nn)