SEMARANG (iPOLICENews) – Pembentukan karakter anak usia dini dinilai sangat penting dalam proses tumbuh kembang usia awal anak. Pasalnya, anak mudah menerima rangsangan atau pengaruh. Sehingga, pendidikan karakter diperlukan sebagai pondasi pendidikan anak usia dini.
Hal itu diungkapkan oleh Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo usai hadiri pelepasan kontingen perkemahan wirakarya nasional di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (01/12/21).
Ia mengatakan, massa 1000 hari pertama kehidupan terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan terdapat sekitar 50 persen sel -sel otak mampu menyerap pola pendidikan yang diberikan kepada anak. Padahal dalam usia itu, menurut Atiqoh anak butuh diberikan pondasi pendidikan karakter berupa akhlak dan life skill. Setelah sudah mendapatkan pondasi, anak sudah siap dikenalkan dengan sosialnya.
“Pendidikan anak usia dini ini sebagai pembentukan pondasi, sedangkan anak sampai usia 5 tahun yaitu 80 persen dari sel-sel otak bisa menjadi bekal mereka dalam bermasyarakatan di kemudian hari. Jadi, pendidikan paling utama adalah saat anak berusia dini,” kata Atikoh Ganjar Pranowo, Rabu (01/12/21).
Terkait hal itu, Atikoh menuturkan guru Paud sangat berperan penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dari situ, kualitas guru semakin berkualitas, dan orang tua juga bisa berpartisipasi melakukan treatment yang tepat.
“Upaya yang dilakukan bekerjasama dengan kabupaten kota meminta pendapat yang di masing -masih wilayah terkait bagaimana edukasi masyarakat yang memiliki anak usia dini untuk bisa menyekolahkan anaknya,” ujarnya.
Meski di tengah pandemi, ia meminta kepada semua orang tua lebih berfokus dalam mendampingi anak saat pembelajaran virtual di sekolahnya. Misalnya ketika virtual, anak sedang memberikan warna, mobilitas, dan motorik. Yaitu peran orang tua sangat penting untuk memberikan arahan kepada anak dalam proses pembelajaran tersebut.
“Peran orang tua bisa memberika arahan, soalnya anak juga belum mahir dalam akses gadget. Selain itu, tidak hanya menuntut guru berkualitas melainkan penghargaan kepada guru harus dipikirkan. Karena di tingkat grassroots, incomenya sangat terbatas di Paud,” tuturnya.
Dengan demikian, Atikoh mengungkapkan pendidikan karakter anak usia dini yang utamanya adalah meningkatkan kualitas para tenaga pendidikan di sektor Paud.
“Upaya dari SKPD dari kita Bunda Paud maupun stakeholder untuk bisa meningkatkan kualitas para tenaga pendidiknya,”paparnya. (DK)