POJOK (iPOLICENews) – Sebuah ungkapan peribahasa yang biasa dipakai sangatlah erat dengan budaya di mana Bahasa tersebut berasal. Bahasa dan budaya merupakan hal yang sangat menyatu. Jika kita belajar Bahasa tertentu pasti tidak akan lepas bagaimana Bahasa tersebut digunakan oleh sekelompok masyarakat tertentu.
Idiom atau peribahasa merupakan ungkapan yang menyatu dengan budaya. Sebut saja Indonesia juga memiliki budaya berpantun atau berperibahasa. Seiring berkembangnya waktu seperti ungkapan-ungkapan peribahasa dalam Bahasa Indonesia juga semakin langka digunakan dalam kehidupan sehari.
Sebut saja generasi Millenial yang tidak pernah menggunakan peribahasa bahkan juga banyak tidak mengenali makna yang terkandung dalam sebuah peribahasa. Betapa penggunaan peribahasa Bahasa Indonesia sudah mulai banyak bergeser dan langka.
Don’t cry over spilled milk, memiliki makna secara harafiah jangan menangisi susu yang sudah tumpah. Hal yang seringkali menjadi kita kecewa, gelo, atau bahkan marah Ketika makanan/ minuman yang akan kita makan/minum ternyata tumpah. Apa yang telah kita persiapkan sedemikian rupa, atau membelinya dengan susah payah namun gagal bahkan tidak bisa menikmatinya.
Secara komunikatif dapat diartikan bahwa tak perlu disesali apa yang sudah terjadi, yang terjadi biarlah terjadi. Budaya Bahasa Inggris sangat terbiasa meminum susu dalam keseharian, sehingga peribahasa tersebut menggunakan diksi yang biasa sehari hari dipakai dan sangat berbeda dengan budaya kita bahwa bukan hal yang umum kita meminum susu sehari hari.
Sedangkan masyarakat kita pada umumnya makan nasi sebagai makanan pokok, dengan demikian kesepadan yang tepat yang sesuai dengan budaya kita adalah nasi sudah menjadi bubur, let it be, let it be. Bubur juga masih sangat bisa kita nikmati, tak perlu kecewa.
Penulis : Asmarani