SEMARANG (iPOLICENews) – Dalam upaya mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar), Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) terus menggelorakan semangat masyarakat untuk peduli dan berkontribusi melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ini perlu dilakukan karena para pengedar atau bandar narkoba terus berupaya melakukan perlawanan, salah satunya dengan melebarkan pangsa pasar kepada pengguna baru.
Hal ini terlihat dari angka prevalensi penyalahguna narkoba yang terus meningkat, terutama pada kategori coba pakai atau baru pertama pakai.
Direktur Peran Serta Masyarakat (PSM) Drs. Richard Nainggolan dalam keterangannya menyampaikan, dari beberapa penelitian yang dilakukan terlihat bahwa pengguna narkoba coba pakai jumlahnya terus meningkat tiap tahunnya. Diketahui pada tahun 2019 berjumlah hingga sekitar 1,6 juta.
Richard juga menjelaskan terkait pengertian narkoba dan bahayanya, ciri-ciri penyalahguna narkoba, alasan seseorang menjadi pengguna, tahapan penyalahgunaan dan strategi pencegahannya.
“Ada berbagai penyebab mengapa seseorang menjadi penyalahguna narkoba, tetapi tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab seseorang terjerumus narkoba,” ujar Richard, Senin (6/12/2021).
“Diharapkan kawan-kawan penggiat Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bisa menangani supply dan demand serta dapat mensosialisasikan pengetahuan tentang narkoba kepada lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sebelumnya, Praktisi Komunikasi, Nessa Ghozal telah menyampaikan kepada P4GN bahwa setiap individu memerlukan input-input tentang public speaking.
Menurutnya, ada 3 point penting yang mempengaruhi keberhasilan public speaking, yaitu non verbal communication atau body language (60%), intonasi suara (30%), dan pemilihan kata-kata (10%).
Sementara Ahli Muda PSM, Andi Sardono, menyampaikan materi tentang rencana aksi para penggiat P4GN di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang melatarbelakangi Indonesia darurat narkoba saat ini, yaitu angka prevalensi penyalahguna yang tinggi, mudahnya narkotika didapat, dan ditemukannya 78 New Psychoactive Substances (NPS).
“Setelah mendapatkan materi tentang P4GN diharapkan para penggiat bisa menularkan pengetahuan dan keterampilannya serta mampu menyusun rencana aksi kegiatan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan,” pungkasnya. (Nn)