Ganda Putri Asal Bandung Sabet Juara 1 Turnamen Smash On Drugs Gelaran BNN RI

JAKARTA (iPOLICENews) – Unggul 2 Point dari pasangan ganda putri, K. Anik dan Siska Pratiwi, mojang priyangan asal Bandung Titin Aidah dam Alda Rahayu R, berhasil menyabet juara dalam turnamen Tenis Meja “Smash On Drugs” Woman’s Doubles Tables Tennis National Championship.

Turnamen tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) ini berhasil menelurkan atlet putri berprestasi tingkat nasional dengan perolehan point 3-1.

Kejuaran seri ke 2 Smash On Drugs gelaran BNN RI kali ini mengusung tema ‘Wanita Indonesia, Dinamis, Sportif, dan Inspiratif’.

Menjadikan wanita sebagai figure penting dalam keberhasilan mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar) adalah tujuan dari diselenggarakannya turnamen yang diikuti oleh 68 atlet wanita dari seluruh wilayah di Indonesia.

Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose, menyatakan, seluruh atlet yang bertanding resmi menjabat status sebagai Duta Anti Narkoba. Petrus melihat tingginya sportifitas dan kegigihan mental atlet wanita yang bertanding layak untuk diapresiasi.

“Salam olah raga salam sehat dan salam bahagia tanpa narkotika”. Ujar Kepala BNN RI saat membuka sambutan pada penutupan Turnamen Tenis Meja “Smash On Drugs” Woman’s Doubles Tables Tennis National Championship 2021 di Gelanggang Olah Raga Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido.

Ratusan juta rupiah menjadi upeti bagi para atlet yang berhasil menyabet gelar juara pada turnamen yang rutin digelar BNN RI dalam dua tahun terakhir ini.

Uang tunai sebesar Rp. 88 juta diberikan kepada juara I. Sementara atlet yang berhasil menyabet juara II mendapatkan hadiah sebesar Rp. 26 juta dan Rp. 17 juta diberikan kepada atlet yang menyandang gelar juara III.

Tak hanya uang tunai, sejumlah hadiah hiburan juga dibagikan kepada para atlet dan seluruh tim yang terlibat dalam kejuaraan nasional ganda putri tersebut.

Kepala BNN RI menjelaskan alasan mengapa turnamen kali ini menitik beratkan kepada ketangkasan atlet perempuan. Baginya, ini sebagai bentuk penghargaan BNN RI atas perjuangan perempuan dalam mencetak generasi muda yang tangkas dan berprestasi.

Menurutnya, narkoba masih menjadi ancaman bagi perempuan Indonesia.
“Banyak perempuan yang dimanfaatkan sebagai kurir narkoba dan kini mendekam di LP,” kata Petrus.

Dengan mengikuti pertandingan ini, atlet perempuan tenis meja turut menggelorakan semangat perjuangan melawan narkoba.

“Yang juara tidak berpuas diri, tetap harus berprestasi, dan yang belum juara berlatih lagi, tingkatkan jumlah volume latihan agar semakin terus berkembang,” tandas Petrus. (Nn)

Halaman ini telah dilihat: 32 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *