Ganjar Ngopi Bareng Di Kawasan Wisata Selo Boyolali

BOYOLALI (iPOLICENEWS) Ganjar Pranowo orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah pada hari Sabtu sore (30/7) nongkrong dan ngopi bareng di Desa kawasan wisata Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali bersama dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia dan masyarakat pengelola Desa Wisata Samiran.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang sengaja datang ke desa di lereng Gunung Merapi itu untuk bertatap muka langsung dengan warga dan kawan-kawan radio komunitas yang sedang menggelar kongres di sana.

“Ngopi adalah hal yang menarik untuk teman nongkrong, tadi saya coba kopi dari lereng Merapi dari wilayah Selo ini dan ternyata enak,” ujar Ganjar.

Selanjutnya Ganjar memberikan apresiasi terhadap eksistensi radio komunitas, karena banyak di antaranya yang fokus pada informasi kebencanaan. Siaran yang diberikan sangat membantu untuk informasi mitigasi bencana, yang terjadi di suatu daerah.

“Kita sangat terbantu karena, kalau kita bicara radio komunitas, mereka punya concern yang sangat tinggi pada peminatnya. Radio komunitas kebencanaan umpama, itu menurut saya radio yang sampai hari ini eksis terus, dan manfaatnya luar biasa,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, radio komunitas kebencanaan selalu memberikan informasi setiap tanda-tanda bencana alam muncul. Misalnya yang dilakukan oleh radio komunitas di Merapi. Radio itu dengan cepat menginformasikan setiap kali terjadi tanda-tanda gunung ada erupsi.

“Jejaring itu dibangun di antara warga di sana, di sekitar area bencana dan mereka menyampaikannya dengan cepat. Maka informasi yang sifatnya mitigasi disampaikan, informasi tentang BMKG disampaikan, informasi tentang tempat untuk mengungsi itu disampaikan,” jelas Ganjar.

Tidak hanya itu informasi yang diberikan terkadang jauh lebih cepat dari gerak tim evakuasi. Dalam satu kasus misal saat terjadi erupsi maka, radio komunitas dapat memberikan informasi masyarakat wilayah mana yang butuh pertolongan darurat dan dengan demikian tim evakuasi maupun unit search and rescue unit bisa bergerak lebih cepat ke lokasi.

“Informasi yang diberikan sangat detail termasuk kondisi daerah sekitar dan hal yang belum dapat di-cover oleh pemerintah. Ini adalah hal yang perlu dikembangkan,” kata Ganjar.

Selain berbicara mengenai radio komunitas, Ganjar juga berdiskusi mengenai potensi desa di lereng Merapi itu. Di antaranya, produk kopi yang beragam seperti kopi Lencoh yang mengolah biji kopi dari tanaman kopi peninggalan Belanda. Juga kopi Pasah yang sempat dicicipi oleh Ganjar. Kopi Pasah dinamai oleh penjual sesuai daerah asalnya.

“Ternyata di Selo, di lereng Merapi ini menarik ya, banyak daerah-daerah yang eksotis, tempat-tempatnya indah. Ada desa wisata, Bukit Sanjaya namanya. Kopinya ternyata warna-warni. Artinya banyak macam-macam kopi yang tumbuh enak di sini,” ungkapnya.

Ia menambahkan pengembangan potensi desa di lereng gunung ini bisa menjadi sangat menarik karena selain menikmati pemandangan , warga juga dapat membuat semacam pertunjukan-pertunjukan musik yang melibatkan kelompok dari daerah sekitarnya. (YD)

Halaman ini telah dilihat: 50 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *