BREBES (iPOLICENews) – Anggota Komisi VII DPR RI Santy Alda Nathalia, dari Fraksi PDI Perjuangan, bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, menggelar Sosialisasi Program Desa Peduli Sumber Air (DPSA) di halaman Kantor Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan KLHK, Dr. Hanif Faisal Nurofik, yang diwakili oleh Amin Sutanto, serta perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya.
Program Desa Peduli Sumber Air (DPSA) merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan memperkuat ketahanan air di tingkat desa dan mengantisipasi krisis air bersih di wilayah-wilayah rawan kekeringan.
Dalam sambutannya, Santy Alda Nathalia menjelaskan bahwa Desa Galuh Timur termasuk dalam wilayah yang rawan kekeringan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup. Karena itu, desa ini dipilih sebagai salah satu penerima manfaat Program DPSA tahun 2025.
“Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Desa Galuh Timur mendapatkan program DPSA. Program ini biasanya dilaksanakan di daerah yang mengalami krisis air atau rawan kekeringan. Tujuannya untuk membangun infrastruktur penampungan air hujan agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama di musim kemarau,” ujar Santy Alda di hadapan warga.
Santy menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber air bersih di tengah perubahan iklim dan menurunnya cadangan air tanah.
“Melalui DPSA ini, kita ingin memastikan bahwa air hujan tidak terbuang percuma, tetapi ditampung dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga. Saya berharap masyarakat dapat menjaga fasilitas yang diberikan pemerintah agar bisa bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal,” tambahnya.
Kepala Desa Galuh Timur, Subandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Anggota DPR RI Santy Alda Nathalia serta Kementerian Lingkungan Hidup atas perhatian dan dukungannya terhadap masyarakat desa.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Santy Alda dan jajaran KLHK atas kepercayaannya menjadikan Galuh Timur sebagai lokasi program DPSA. Ini menjadi bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat desa kami yang selama ini menghadapi keterbatasan sumber air bersih,” ujar Subandi.
Pihak desa, lanjutnya, siap mendukung penuh pelaksanaan program ini, termasuk menyiapkan lahan dan tenaga masyarakat untuk membangun sarana penampungan air.
Sementara itu, Amin Sutanto, mewakili KLHK, menjelaskan bahwa program DPSA menjadi bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.
“Kami membangun sistem penampungan air hujan sederhana agar masyarakat bisa memanfaatkan air bersih dengan teknologi tepat guna. Ke depan, kami juga akan mendorong pengembangan program lain seperti peduli mangrove, pengelolaan sampah, dan kampung iklim,” jelasnya.
Menutup kegiatan, Santy Alda Nathalia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan program-program lingkungan berkelanjutan yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Saya akan terus memperjuangkan agar program seperti DPSA, pengelolaan sampah, dan kampung iklim bisa diperluas ke lebih banyak desa di Brebes dan daerah lainnya. Semoga ini menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya. ( Alex/IPN )



