SRAGEN (iPOLICENews) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang prima sekaligus memperkuat citra kepolisian yang humanis. Melalui program inovatif bertajuk “Polantas Menyapa”, Satlantas Polres Sragen tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pelayanan administrasi kendaraan bermotor, tetapi juga menghadirkan sentuhan sosial yang nyata bagi masyarakat.
Program “Polantas Menyapa” merupakan wujud implementasi pendekatan problem solving (penyelesaian masalah) yang dilakukan secara langsung di lapangan. Inisiatif ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya wajib pajak kendaraan bermotor, yang sering kali menghadapi kendala teknis maupun kebingungan dalam proses administrasi pajak tahunan dan lima tahunan.
Pada Senin, 27 Oktober 2025, suasana di area pelayanan Kantor Bersama Samsat Sragen tampak berbeda. Seorang anggota Satlantas yang juga menjabat sebagai Duta Pelayanan STNK Polres Sragen terlihat memberikan pendampingan personal kepada dua wajib pajak yang mengalami kesulitan memahami alur registrasi pajak lima tahunan. Dengan penuh kesabaran, petugas tersebut memandu setiap langkah mulai dari pemeriksaan dokumen, penggesekan nomor kendaraan, hingga pengambilan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Langkah ini menjadi bukti nyata bagaimana Polri, khususnya jajaran Satlantas, terus berupaya menghadirkan pelayanan yang ramah, cepat, dan inklusif. Pendampingan semacam ini sangat membantu masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia atau warga yang kurang terbiasa dengan prosedur administrasi digital.
Tak berhenti di sana, program “Polantas Menyapa” juga disinergikan dengan kegiatan bantuan sosial (bansos) sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Petugas Satlantas menyisipkan kegiatan sosial tersebut dengan membagikan paket sembako kepada para wajib pajak lansia yang datang sendiri untuk mengurus pajak kendaraan. Bantuan berisi beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya diserahkan langsung di area pelayanan sebagai bentuk apresiasi atas kepatuhan mereka terhadap aturan.
Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun hubungan yang lebih hangat antara kepolisian dan masyarakat.
“Melalui Polantas Menyapa, kami tidak hanya memberikan layanan administratif, tetapi juga menghadirkan nilai kemanusiaan. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sahabat dan penolong,” ungkapnya.
Menurut data Samsat Kabupaten Sragen tahun 2025, rata-rata kunjungan wajib pajak mencapai lebih dari 1.200 orang per minggu, dengan sekitar 15–20% di antaranya memerlukan pendampingan langsung. Dari angka tersebut, sekitar 8–10% merupakan warga lanjut usia yang sering kali datang tanpa pendamping. Angka ini menjadi alasan kuat bagi Satlantas Polres Sragen untuk terus menghadirkan pendekatan pelayanan yang humanis dan proaktif.
Kegiatan dalam program “Polantas Menyapa” juga menjadi sarana bagi anggota Satlantas untuk mengasah kemampuan komunikasi empatik dan pelayanan publik. Pendekatan ini sekaligus menjadi implementasi nyata dari program prioritas Kapolri, Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan), yang mendorong transformasi pelayanan publik berbasis empati dan solusi.
Masyarakat pun memberikan tanggapan positif terhadap langkah ini. Banyak wajib pajak, khususnya lansia, merasa terbantu dan dihargai atas perhatian yang diberikan. Dengan kehadiran program seperti Polantas Menyapa, Satlantas Polres Sragen membuktikan bahwa pelayanan publik dapat berjalan beriringan dengan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan — menjadikan Polantas bukan hanya pelayan masyarakat, tetapi juga sahabat di jalan dan penggerak solidaritas sosial. (Joko S/IPN)



