SEMARANG (iPOLICENews) – Sebagian orang atau masyarakat yang tidak paham dengan bahasa Jawa mengira jika lagu Lingsir Wengi merupakan lagu horor dan menakutkan.
Bahkan sebagian mereka menganggap lagu ini sebagai sebuah mantra untuk memanggil makhluk halus (setan) yang sering dikenal dengan sebutan kuntilanak.
Benarkah lagu lingsir wengi ini bisa dijadikan sebagai pengundang setan?
Komunitas Semarangker (Semarang Angker) kali ini menguak fakta cerita mistis tentang lagu Lingsir Wengi yang mitosnya bisa mengundang setan.
Ketua Semarangker, Pamuji Yuono mengaku sering menelusuri tempat-tempat angker ataupun tempat dengan mitos-mitos seram lainnya untuk menjelajahi dan menguak misteri tentang kebenaran mitos yang beredar di masyarakat.
Semarangker selalu mengemas penelusuran yang horor, angker, menegangkan dan menakutkan menjadi sesuatu yang fun, santai dan menyenangkan.
Komunitas Semarangker akan selalu melanggar mitos pantangan untuk membuktikan fakta dibalik cerita-cerita seram di masyarakat, sepanjang tidak melanggar norma-norma yang ada.
Menanggapi mitos tentang lagu Lingsir Wingi, Pamuji mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara lagu Lingsir Wengi dengan nuansa mistis atau horor, karena anggapan tersebut hanya ada di dalam sebuah film saja.
Menurut Pamuji, lagu Lingsir Wengi tidak ada hubungannya dengan mitos. “Itu hanya ada dalam film saja. Bahkan lagu Lingsir Wengi di film tersebut memang dibuat sedemikian rupa agar nuansa horornya muncul, dan tidak seperti lagu aslinya,” kata Pamuji kepada INDONESIANPOLICENEWS.ID, Kamis (23/12/2021).
Membuktikan mitos tersebut salah, Komunitas Semarangker pernah melakukan eksperimen terhadap lagu Lingsir Wengi dengan cara memutar lagu tersebut melalui alat pemutar musik di lokasi-lokasi yang terkenal angker. Dan nyatanya anggapan yang selama ini beredar di masyarakat tidak terbukti, karena tidak ada yang terjadi ketika tim Semarangker memutar lagu Lingsir Wengi di tempat-tempat angker.
“Kami sudah mencoba memutar lagu itu di tempat angker. Nyatanya kuntilanaknya tidak keluar. Berarti itu hanya mitos yang berkembang saja,” tukas Pamuji.
Dari pembuktian yang dilakukan oleh Semarangker tersebut, ternyata lagu Lingsir Wengi memang tidak ada sangkut pautnya dengan hal-hal mistis dan menyeramkan.
Menurutnya, gaib itu memang ada, akan tetapi harus disikapi dengan smart n wise (cerdas dan bijak), karena segala yang ada di semesta ini adalah atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Dan apapun agamamu hanya kepada Tuhan yang Maha Esa kita menyembah.
Berdasarkan penelusuran INDONESIANPOLICENEWS.ID, lagu Lingsir Wengi tersebut ternyata awalnya diciptakan oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga. Beliau menciptakan lagu ini sebagai media dakwah dan biasa dilantunkan saat sholat malam, karena liriknya mengandung doa kepada Tuhan.
Arti dari baitnya tak lain adalah meminta perlindungan kepada Sang Pencipta agar terhindar dari hal-hal buruk, termasuk gangguan makhluk gaib dan penolak bala. Dan lirik lagu Lingsir Wengi versi Sunan Kalijaga dengan versi di film juga berbeda jauh, dimana lagu Lingsir Wengi versi Sunan Kalijaga adalah bentuk munajat dan doa yang memiliki makna sangat dalam.
Awal mula lagu ini menjadi terkesan horor adalah ketika munculnya film Kuntilanak pada tahun 2006, setelah itu beberapa film horor lain mengikutinya dengan menggunakan lagu ini untuk memberi efek menyeramkan.
Berikut adalah lagu Lingsir Wengi versi Sunan Kalijaga
*Lingsir wengi (Saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro (Sepi tidak bisa tidur)
Kagodho mring wewayang (Tergoda bayanganmu)
Kang ngreridhu ati (Di dalam hatiku)
Kawitane (Permulaannya)
Mung sembrono njur kulino (Hanya bercanda kemudian biasa)
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno (Tidak mengira akan jadi cinta)
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi (Kalau sudah saatnya akan terjadi pada diriku)
Nandang bronto (Menderita kasmaran/jatuh cinta)
Kadung loro (Telanjur sakit)
Sambat-sambat sopo (Aku harus mengeluh kepada siapa)
Rino wengi (Siang dan malam)
Sing tak puji ojo lali (Yang kupuja jangan lupakan)
Janjine mugo biso tak ugemi (Janjinya kuharap tak diingkari)* (Nn)




semarangker emang amaziing, jaya terus ya