SRAGEN (iPOLICENews) — Seorang pemuda asal Kabupaten Brebes, Dwi Fathan Khasani (22), ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di perairan Waduk Kedungombo, tepatnya di Dukuh Juranggandul, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, pada Sabtu (18/10/2025) petang.
Korban diketahui sehari-hari tinggal di sekitar area karamba Waduk Kedungombo untuk kegiatan budidaya ikan air tawar. Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 18.15 WIB, ketika korban tengah menyeberang menggunakan perahu miliknya di tengah cuaca hujan deras dan angin kencang.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, melalui Kapolsek Sumberlawang AKP Sudarmaji, menjelaskan bahwa korban saat itu berniat menuju karamba milik rekannya untuk menanyakan tali jangkar yang sebelumnya ia pesan.
Namun, di tengah perjalanan, mesin perahu tiba-tiba mati. Tak lama kemudian, badan perahu yang sudah lapuk patah menjadi dua bagian, membuat korban terjatuh ke air.
“Korban sempat berteriak minta tolong, namun karena kondisi hujan deras dan jarak yang cukup jauh, warga di sekitar lokasi tidak dapat memberikan pertolongan,” ujar AKP Sudarmaji saat dihubungi, Senin (20/10/25).
Setelah terjatuh, korban tidak terlihat lagi di permukaan air. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera melapor ke Polsek Sumberlawang, yang kemudian mengoordinasikan tim pencarian gabungan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek Sumberlawang bersama unsur TNI Koramil Sumberlawang, Basarnas Surakarta, BPBD Sragen, BPBD Boyolali, SAR HIMALAWU, Potensi SAR Solo Raya, serta relawan Sragen segera bergerak ke lokasi.
Total sekitar 75 personel gabungan dikerahkan dalam operasi pencarian yang berlangsung selama dua hari penuh.
Pencarian sempat terkendala oleh arus air yang kuat dan cuaca buruk, namun tim tetap melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban tenggelam.
Upaya gigih tim gabungan akhirnya membuahkan hasil. Pada Minggu (19/10/2025) pukul 22.30 WIB, jasad korban berhasil ditemukan sekitar 50 meter dari titik tenggelam, dengan kedalaman air mencapai 32 meter.
Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Sumberlawang untuk pemeriksaan. Menurut dr. Fatin Yurin Azimah, yang memimpin pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban dinyatakan meninggal dunia murni akibat tenggelam atau kecelakaan di air (laka air),” jelas dr. Fatin.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh unsur SAR, TNI, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat yang telah berpartisipasi dalam operasi pencarian.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan dedikasi semua pihak yang bekerja tanpa henti hingga korban ditemukan. Respons cepat dan koordinasi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan dalam operasi kemanusiaan ini,” tegas Kapolres.
Selain itu, Kapolres juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Waduk Kedungombo agar selalu mengutamakan keselamatan, terutama ketika cuaca buruk.
“Pastikan kondisi perahu layak pakai dan gunakan alat keselamatan seperti pelampung saat menyeberang atau bekerja di perairan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Waduk Kedungombo yang terletak di perbatasan Kabupaten Sragen, Boyolali, dan Grobogan, merupakan salah satu waduk terbesar di Jawa Tengah dengan luas mencapai 6.576 hektare. Selain berfungsi sebagai sumber irigasi dan pembangkit listrik, waduk ini juga menjadi lokasi budidaya ikan karamba jaring apung yang melibatkan ribuan warga sekitar.
Namun, kawasan waduk juga dikenal memiliki arus bawah yang kuat dan cuaca yang mudah berubah, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Kondisi ini membuat pihak kepolisian dan BPBD terus mengingatkan warga agar lebih waspada terhadap risiko kecelakaan di air. (Joko S/IPN)