Polresta Solo Ungkap Modus KDRT Maut: Suami Aniaya Istri karena Tersinggung Masalah Uang

SURAKARTA (iPOLICENews) – Polresta Solo mengungkap modus kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pada kematian. Pelaku, Aris Sumanditi (47), diduga menganiaya istrinya, Virgetta Hayuningsih (42), setelah tersinggung terkait uang.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 17 Agustus 2024, saat Aris pulang dari bekerja sebagai tukang parkir. Sesampainya di rumah, Aris menyerahkan uang hasil kerjanya sebesar 30 ribu rupiah kepada istrinya. Namun, Virgetta mengembalikan uang tersebut dengan menyebarkannya.

“Tersangka merasa tersinggung atas tindakan tersebut dan kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban,” kata Iwan pada Selasa, 3 September 2024.

Menurut Iwan, Aris memukul Virgetta menggunakan helm dan sapu ijuk hingga menyebabkan patah tulang. Ia juga membanting korban.

“Saat itu, korban berusaha keluar rumah dan helmnya direbut dan dipukulkan ke kepalanya. Tindakan lain termasuk memukul dengan sapu ijuk hingga patah, dan menurut keterangan dokter, ada pula pembantingan,” jelasnya.

Setelah mengalami KDRT, kondisi Virgetta memburuk dan dilarikan ke rumah sakit pada dini hari 18 Agustus 2024. Meskipun mendapatkan perawatan, korban meninggal dunia sehari kemudian.

“Setelah kejadian, kondisi korban semakin buruk hingga dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah perawatan hanya bertahan satu hari sebelum meninggal,” tambah Iwan.

Iwan juga menyebutkan bahwa tersangka sempat mencoba membujuk perawat untuk menyembunyikan hasil pemeriksaan korban, tetapi perawat menolak dan tetap bertindak profesional.

Keluarga korban, yang mencurigai adanya luka memar saat pemulasaraan jenazah, melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Pihak kepolisian kemudian melakukan ekshumasi pada 23 Agustus 2024 untuk memperkuat bukti-bukti.

“Ekshumasi dilakukan untuk memastikan bukti-bukti yang dilaporkan oleh adik korban. Semua prosedur administrasi telah dilakukan sesuai ketentuan,” kata Iwan.

Dalam jumpa pers pada Selasa, 3 September 2024, Aris mengaku tersinggung atas tindakan istrinya yang menyebar uang.

“Iya, dia menyebar uang dan berkata bahwa jumlahnya kurang. Dia juga mengumpat dan meludahi,” ungkap Aris.

Aris juga mengakui bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukanlah hal baru dalam pernikahannya, meskipun mereka baru menikah sejak akhir Juli lalu. Ia menyebutkan bahwa kejadian tersebut dipicu oleh masalah ekonomi.

“Memang ada satu kali sebelumnya, katanya tidak punya uang,” tutupnyatutupnya(Joko S/IPN)

Halaman ini telah dilihat: 19 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *