SEMARANG (iPOLICENews) – Bangunan Londo (Belanda), atau rumah Belanda yang lama tidak dihuni selalu identik dengan rumah horor (angker). Bangunan tersebut masih sering kita jumpai di beberapa tempat di Indonesia.
Meski diwarnai dengan nuansa klasik ala jaman kolonial yang menjadi ciri khas hunian, meski tampak indah dan bernilai sejarah, namun rumah Belanda selalu terkesan angker.
Di Indonesia, ada sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang kini kosong dan terbengkalai. Sehingga muncul beragam kisah mistis di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, bangunan Belanda tersebut tetap terlihat kuat, kokoh, sederhana, dan tetap estetik.
Usia bangunan Belanda yang cukup tua membuat bangunan ini lekat dengan kesan angker. Terlebih, bangunan tersebut menjadi saksi sejarah Kemerdekaan Indonesia yang penuh dengan pertumpahan darah.
Kisah-kisah mistis di bangunan kolonial ini pada umumnya datang dari kesaksian para penjaga rumah tersebut. Konon katanya, sering muncul penampakan makhluk halus di bangunan-bangunan Belanda yang mereka jaga.
Bahkan berdasarkan penelusuran, beberapa orang masyarakat mengaku sering mendengar suara derap langkah seperti serdadu. Ada juga ruangan yang pintunya sering terkunci secara tiba-tiba.
Menyikapi hal itu, seperti biasa Komunitas Semarangker yang merupakan komunitas penjelajah tempat-tempat angker ingin membuktikan adanya mitos yang berada di bangunan Belanda itu.
Suatu malam, Ketua Semarangker, Pamuji Yuono melakukan penjelajahan di gedung Belanda (loteng Londo) di salah satu kota yang berada di Pulau Jawa. Mitosnya, bangunan Belanda yang puluhan tahun tidak dihuni itu terdapat bermacam-macam hantu.
Saat Pamuji menjelajahi tempat tersebut, ia dikagetkan dengan suara orang yang sedang mandi.
Dan ternyata Pamuji menjumpai sebuah kamar mandi. Namun saat ia masuk di kamar mandi itu, di dalamnya tidak ada penampakan apapun. Bahkan dalam bak mandi tidak ada airnya, dan kamar mandi dalam keadaan kering.
Ia juga merasakan hawa panas, dan terdengar ada suara orang menyapu. Bahkan saat Pamuji sedang berkeliling, tiba-tiba ada sebuah sapu yang terjatuh, hingga ia pun mendapati jendela yang tiba-tiba runtuh.
Bukan hanya itu, saat Pamuji mengucap salam, Assalamualaikum, tiba-tiba ada yang menjawab ‘Waalaikumusalam.
Namun meskipun Pamuji tidak menjumpai penampakan seperti mitos yang beredar di masyarakat, ia mengakui jika tempat itu cukup menyeramkan.
“Gaib itu ada, namun kita harus menyikapinya dengan smart n wise (cerdas dan bijak),” kata Pamuji, Jumat (4/3/2022).
“Semua orang punya agama, apapun agamamu, hanya kepada Tuhan yang Maha Esa kita menyembah. Apapun agamamu, hanya kepada Tuhan kita percaya,” tandas dia. (Nn)