MISTERI & MITOS (iPOLICENews) – Banaspati merupakan sebutan untuk hantu atau roh jahat dengan ilmu hitam tingkat tinggi yang memiliki wujud seperti api. Sosoknya berbentuk bola api atau pusaran api.
Banaspati sendiri adalah salah satu jenis makhluk halus yang diyakini senang mengisap darah. Disebutkan juga bahwa Banaspati memiliki wujud yang mengerikan. Banaspati berjalan dengan cara yang tidak lazim, karena kepalanya menjadi kaki
Berdasarkan penelusuran, Banaspati merupakan salah satu makhluk halus yang paling ditakuti di seluruh Jawa, bahkan Banaspati ini dipercaya sebagai salah satu raja dari semua makhluk siluman dan makhluk gaib yang ada di semua jagat.
Dalam buku Sansekerta, Banaspati berasal dari salah satu tokoh yang menggunakan sihir hitam, yang pada zaman Purwacarita atau tepatnya pada waktu Kerajaan Majapahit. Salah satu rajanya di lautan adalah keturunan dari bangsa siluman atau api.
Diceritakan, bahwa Banaspati ini memimpin bangsa siluman. Banyak orang menjadi korban karena kegarangan mereka, tetapi berkat bantuan Nabi Khidir, raja Banaspati akhirnya bisa dibunuh. Cerita tersebut mengatakan bahwa kematian Banaspati telah dibunuh oleh Nabi Khidir. Namun ternyata raja Banaspati yang Agung ini masih memiliki keturunan bernama Setan Kober.
Konon, Setan Kober hidup 500 tahun setelah kematian Banaspati. Banyak orang Jawa yang percaya bahwa Setan Kober adalah keturunan Banaspati di hutan panji. Zaman keemasan Setan Kober terjadi pada zaman keemasan Majapahit.
Setan Kober memutuskan untuk bekerja dengan Bupati Gadjah Mada untuk memberontak pemberontak dan melawan Kerajaan Islam, termasuk Kerajaan Demak. Iblis, keturunan Banaspati ini dikenal karena sangat terampil dan sangat kuat, bahkan selama perang antara Majapahit dan Demak, yang kemudian dipimpin Raden Fatah
Diketahui, Setan Kober telah menewaskan sedikitnya 300 prajurit Islam yang tinggal di daerah pedesaan. Setan Kober ini sering menjadi ahli dalam strategi perang istana Majapahit, mengalahkan ratusan komandan terpilih di seluruh penjuru dunia.
Setelah kekalahan Islam, para wali Allah yang suci mulai mengembangkan strategi untuk mengalahkan Setan Kober yang sekarang memiliki pertapaan Islam hitam.
Melalui mandat Sunan Gunung Jati, mereka bergerak dengan cara yang berbeda, dan melalui perjalanan selama tujuh tahun. Mereka akhirnya berhasil menaklukkan seluruh bangsa hitam. Setan Kober, seorang keturunan Banaspati dikalahkan oleh Pangeran Suto Wijaya. Dalam peperangan yang pahit ini, Setan Kober akhirnya dibunuh dan diusir dari Kerajaan Majapahit selamanya.
Asal usul Banaspati ini merupakan kisah nyata yang terjadi beberapa abad lalu, bahkan sekarang banyak keturunan Banaspati yang tinggal di hutan panji dan membangun sebuah kerajaan di lautan.
Untuk menguak mitos adanya Banaspati, Komunitas Semarangker yang diketuai Pamuji Yuono mendatangi juru kunci sebuah pemakaman yang mitosnya sering ada penampakan bola api atau Banaspati.
Pemakaman tersebut merupakan pemakaman orang Tionghoa yang sudah lama, dan sudah ada sejak jaman Belanda, hingga masyarakatpun tidak berani melewati pemakaman tersebut karena dianggap angker.
Menurut juru kunci, Doli, ada mitos pantangan di tempat pemakaman ini, dimana selepas pukul 23. 00 WIB dilarang menyalakan api di tempat tersebut. Konon jika ada yang melanggar pantangan itu akan dikejar Banaspati, karena dianggap telah menantangnya.
Semarangker yang selalu melanggar mitos pantangan, malam itu mencoba melanggarnya dengan menyalakan api (membakar rumput) di tempat yang mitos pantangannya tidak boleh menyalakan api, walau sekecil apapun.
Asalkan mendapat ijin dari juru kunci dan tidak melanggar norma-norma yang ada, Semarangker akan selalu melanggar mitos pantangan tersebut.
Malam itu, saat Pamuji membakar rumput dengan koreknya, dia sempat merinding. Namun setelah berulang-ulang menyalakan api di tempat larangan itu, dirinya tidak mendapai fenomena apapun. “Sempat ada suara benda jatuh. Ada pula suara kaki melangkah di rerumputan,” kata Pamuji, Kamis (24/3/2022).
Pamuji juga sempat melihat pohon bambu yang ujungnya tiba-tiba bergerak sendiri. Dia percaya gaib itu ada, tapi harus disikapi dengan Smart n Wise (cerdas dan bijak).
Menurut Pamuji, mereka (makhluk gaib) eksistensinya juga ingin diakui. “Apapun agamamu, hanya kepada Tuhan yang Maha Esa kita percaya. Apapun agamamu, hanya kepada Tuhan kita menyembah,” tandasnya. (Nn)