Mitos Kuntilanak Merah di Rumah Spanyol Semarang

MISTERI & MITOS (iPOLICENews) – Salah satu bangunan yang bermitos angker di Semarang adalah Rumah Spanyol, mitosnya rumah ini dihuni oleh kuntilanak merah. Tim Semarangker mencoba menuak misteri yang menyelubungi rumah Spanyol ini.

Master Pamuji bersama salah satu angkers, Agus dan tim Semarangker mulai menginvestigasi rumah Spanyol dimulai dari lantai dua. Sebelum memasuki lantai dua tak lupa Master Pamuji mengucapkan salam “Assalamualaikum” terlebih dahulu. Saat berada di lantai dua master Pamuji menjelaskan jika Ruang gelap dan lembab adalah lokasi yang disukai Jin dan mahluk halus lainnya.

“Oke angkers, tempat yang lembab, gelap dan tidak dihuni manusia, bangsa jin memang suka menghuni disitu. Perlu diingat sebelum manusia mereka sudah ada jadi kita harus menghormati mereka, bukannya takut,ya.” jelasnya.

Tim melanjutkan ke lantai tiga, master Pamuji menjelakan kenapa rumah ini disbut rumah Spanyol karena kontruksi bangunan tersebut memang memiliki ciri khas rumah Spanyol. terdapat kamar mandi yang secara umum kondisinya memungkinkan untuk di tinggali bangsa jin karna pengap, lembab dan gelap.

Danu penjaga rumah tersebut menjelaskan jika rumah Spanyol tersebut sudah kosong sejak 30 tahun. Tim mulai menelusuri lantai tiga dan disitu terdapat ornamen-ornamen khas Spanyol pada dindingnya. Lalu Master Pamuji beranjak ke sebuah kamar mandi dimana mitosnya disana sering terdapat kemunculan sosok Kuntilanak Merah.

mater pamuji menjelaskan jika mitos Kuntilanak Merah yang berada di Rumah Spanyol ini berasal dari cerita masyarakat sekitar. lebih jauh mitos misteri sendiri ada dari kata atau cerita yang dibuat masyarakat karena adanya bangunan kosong yang kemudian membentuk mindset tersebut menjadi visualisasi.

“jadi kenapa pacong, kuntilanak hanya ada di Asia tengara, di Erpa tidak ada, karena mitos yang membentuk midset masyarakatnya berbeda-beda. jadi Jin yang sudah ada akan menyerupai apa yang kita kawatirkan, sehingga visualisasi yang kita lihat menjadi seperti yang kita takutkan,” jelas Master Pamuji.

Master Pamuji kemudia menunjukan sebuah ruangan yang di duga sebagai ruang bawah tanah, tetapi Master Pamuji bersama tim pernah memasukinya ternyata ruangan tersebut adalah ruangan untuk tandon air. Pada area tersebut masyarakat juga sering mencium bau wangi, rupanya di situ terdapat pohon bunga Kantil yang memang bunganya menyerbarkan bau wangi.

“disini wangi memang karena bunganya bukan karena hal ghaib,” ujar Master Pamuji.

Lanjut keruangan selanjutnya, Tim memasuki lantai 4 rumah tersebut. karena tidak ada yang spesial kemudian tim lanjut naik kemabali kelantai 5. dengan kondisi bangunan yang tidak terawat dan terdapat pohon yang rindang dan semak belukar. Master pamuji menjelaskan jika menginvestigasi rumah seperti ini harus hati-hati dengan kemungkinan atap roboh atau ular yang bisa ada di semak belukar.

Master pamuji menjelaskan jika penampakan jin dan mahluk halus adalah salah satu fase yang akan di lalui manusia ketika dalam situasi mistis.

“cara kerja mereka mempunyai beberapa fase, yang pertama fase bau, benda bergerak dan suara jika dalam fase tersebut iman kita kuat dan terus membaca doa-doa maka mereka (jin dan mahluk halus) tidak akan berani, tapi sebaliknya jika kita konyol dan bahkan menantang mereka dengan melakukan tindakan-tindakan yang menjadi pantaangan atau memaki jimat maka mereka akan menampakan diri,” jelas Mater Pamuji.

“apapun agamamu hanya kepada Tuhan kita meminta pertolongan dan perlindungan, be smart and wise dalam menyikapi hal ghaib,”

Tim kemudian kembali turun, sambil Master Pamuji menjelaskan kepada Agus perihal ghaib yang bisa disikapi dengan bijak selama kita masih percaya dengan kekuasaan Tuhan.

Lanjut kesebuah ruangan yang atapnya sudah hancur, master Pamuji kembali menjelaskan jika mahluk ghaib yang kita lihat sebenarnya adalah visualisasi dari apa yang kita takuti ditambah dengan mitos yang sudah kita dengar.

Agus menjelaskan pengalaman yang didapat saat melakukan touring di rumah Spanyol, menurutnya itu sesuatu yang menarik, jika biasanya tour yang dia tahu adalah tour ke luar negeri atau tempat wisata kini dia punya pengalaman lain tour di tempat yang angker.

“unik nih, bisa dibilang sesuatu yang menaik, karena tempatnya berbeda, denga suasana berbeda dan malam hari juga. jadi membawa kesah menarik.” katanya.

“Semua orang ounya rasa takut, tapi tidak semua orang bisa memanage rasa takut, jadi kita Semarangker mencoba mengajak masyarakat memanage rasa takutnya dengan kegiatan yang kita lakukan. Jika pikiran kita positiv maka tidak akan ada rasa takut.” Pungkasnya. (RS)

 

Halaman ini telah dilihat: 303 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *