JEPARA (iPOLICENews) – Kembali terjadi kebakaran pada rumah warga Jepara di Desa Plajan, RT28/RW05, kecamatan Pakis Aji milik pak Sungkono (70) tahun pada Senin (2/9/2024) pukul 12.04 WIB.
Damkar Jepara menerima laporan dari warga pukul 12.04 kemudian 1 unit pos Bangsri berangkat menuju lokasi kebakaran dan sampai lokasi pukul 12.24 WIB.
Selesai pemadaman pukul 13:15 WIB dengan melakukan pemadaman hingga teratasi dengan baik dan tidak ada korban jiwa.
Untuk luas area rumah yang terbakar sekitar 5×8 meter dan kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Dalam kebakaran tersebut, diduga sumber api berasal dari tungku kayu bakar yang lupa mematikan api.
Kejadian bermula ketika anak korban memasak air di dapur menggunakan tungku bata dan kayu bakar sekitar pukul 12.00 WIB.
Anak korban kemudian pergi ke depan rumah, sementara api semakin membesar di dapur. Saksi segera memberitahu tetangga dan warga untuk membantu memadamkan api, serta menghubungi pemadam kebakaran.
Perlu diketahui, Kebakaran yang terjadi pada tungku kayu bakar dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Lupa mematikan api,
2. Kontrol udara yang tidak tepat,
3. Menggunakan kayu bakar yang basah.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan tungku kayu bakar:
1. Pastikan tungku dimatikan saat ditinggalkan
2. Perhatikan kontrol udara, jika tungku tidak mendapatkan cukup udara maka tidak akan menyala dengan baik, sedangkan jika mendapat terlalu banyak udara maka akan terbakar terlalu panas
3. Hindari menggunakan kayu bakar yang basah, karena akan menghasilkan banyak jelaga dan uap air yang berlebihan
Sementara itu, Kepala bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara, Surono menjelaskan, “Berkaitan dengan kejadian tersebut, jika mau memasak dengan tungku kayu bakar pastikan tungku dimatikan saat ditinggalkan apalagi sekarang musim kemarau dan angin kencang, jadi harus ekstra hati-hati, ” ujarnya Senin (2/9/2024) siang.
Ia menambahkan, “Kami mengimbau agar masyarakat jangan membakar sampah sembarangan. Kalo memang terpaksa membakar sampah harus ditunggu sampai benar-benar habis sampahnya dan apinya padam,” pungkasnya.
(sus/IPN)