MALANG ( iPOLICENews) – Kamis malam di jalanan Dusun Krajan, Desa Lebakharjo, Ampelgading, Malang mendadak mencekam. Seorang pria menenteng celurit mengadang pemotor yang melintas, membacok mereka secara membabi buta.
Delapan pemotor mengalami luka akibat peristiwa itu. Warga dusun yang mengetahui peristiwa itu segera meringkus pria yang mengamuk tanpa alasan jelas itu. Pria yang bukan warga desa setempat itu ternyata adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Kapolsek Ampelgading AKP Handry Prasetyo menjelaskan peristiwa horor itu terjadi Kamis (30/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Pelaku yang tidak diketahui datang dari mana itu menenteng celurit lalu membacokkan senjata tajam itu menyasar pemotor yang lewat secara acak.
“Ada 8 korban, mereka adalah pengendara motor yang melintas. Oleh pelaku yang merupakan ODGJ dilukai menggunakan clurit,” ujar Handry, Sabtu (1/2).
Handry mengatakan bahwa 8 korban itu selamat meski mengalami luka akibat bacokan. Mereka diketahui mengalami luka ringan dan segera mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan setempat.
“Delapan korban mengalami luka-luka, cuma luka ringan. Karena malam itu berobat ke Puskesmas dan langsung pulang,” katanya.
Kedelapan korban yang mengalami luka bacok itu adalah Andika Aprianto (32), Heri Suprapto (42), Marsuki (59), Mahardika Nusa Permadi (15), Supangat (72), Tonimun (67), Rudianto (50), dan Sartono (57) yang merupakan warga Desa Lebakharjo, Ampelgading.
Handry menegaskan bahwa pelaku bukan merupakan warga setempat. Pria itu mendadak muncul dengan menenteng sebilah celurit dan langsung mengamuk melukai warga yang melintas.
“Bukan warga Ampelgading, tidak tahu datang dari mana. Tiba-tiba ada di lokasi mengamuk dengan membawa clurit,” tuturnya.
Aksi brutal itu menyulut kemarahan warga setempat. Pria itu diamankan dan sempat menjadi bulan-bulanan massa. Kini pria itu dirawat di RSSA diawasi Dinas Sosial Malang. Pertanyaannya, dari mana pria ODGJ itu mendapatkan celurit?
(Yd-IPN/dcom)
