“Jeggboy & Girl” Ojek Serbabisa Di Salatiga Layani Tangkap Tokek, Hingga Temani Hajatan

SALATIGA (iPOLICENews) – Jeggboy & Girl ojek asli lokal Kota Salatiga berhasil menyabet prestasi 20 besar dalam ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022, yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Sri Sahono, pengelola usaha ojek ini mengatakan, bahwa saat ini semuanya ada 230 mitra driver yang bergabung. “Dari jumlah tersebut, 30 persen nya berstatus mahasiswa dan 40 persennya adalah perempuan,” terangnya.

Ia menjelaskan, kekuatan layanan ojek yang dimiliki Jeggboy & Girl adalah karena kesederhanaannya. Hanya dengan pesan melalui WhatsApp, konsumen bisa memesan apa saja. Mulai dari belanja di pasar tradisional, mengantar konsumen, beli obat dan yang lain.

“Karena hanya dengan pesan melalui WhatsApp, konsumen bisa memesan apa saja. Mulai dari belanja di pasar tradisional, mengantar konsumen, beli obat, tangkap tokek, temani ke hajatan, dan yang lain,” paparnya.

Dia mengungkapkan, per hari setidaknya ada 1.000 order yang diterima. “Layanan belanja di pasar tradisional termasuk yang terbanyak. Ini membuktikan bahwa sebenarnya pasar tradisional masih diminati masyarakat, meski banyak yang mengatakan telah tergerus pasar modern,” kata Sahono.

Kemenhub Naikkan Tarif Ojek Online, Ini Besarannya. Selama enam tahun mengelola, lanjutnya, banyak juga permintaan layanan yang “nyeleneh” yang tak bisa dilakukan operator ojek online nasional.

Di antaranya ada konsumen yang meminta untuk menangkapkan tokek, kadal, atau cicak di dalam rumah.

“Kalau musim nikahan, ada konsumen yang minta ditemani ke kondangan. Kalau musim hujan, ada yang minta untuk meminggirkan jemuran karena kondisi rumah kosong,” ungkapnya.

Meski begitu, tak semua driver bersedia melayani permintaan konsumen tersebut. Kalau yang aneh-aneh memang hanya beberapa driver yang bersedia, karena memang itu permintaan khusus. Meski begitu, tidak dikenakan tarif lebih, tetap kita patokan sesuai tarif yang ditentukan.

Untuk tarif, jelasnya, per 5 kilometer pertama Rp 10.000.

“Kita tidak ada up harga, sehingga jatuhnya lebih murah dibanding layanan sejenis,” tegasnya.

Sahono tak memungkiri persaingan antar ojek lokal di Salatiga, namun dia optimistis Jeggboy & Girl mampu bertahan karena memiliki keunggulan dibanding yang lain.

“Kami sudah enam tahun dan terus berkembang. Ini karena kami memiliki standar tinggi untuk para driver, di antaranya sebelum kerja harus mandi dan wangi, bersepatu, dilarang merokok saat naik motor dan menunggu pesanan,” pungkas Sri Sahono. (YD)

Halaman ini telah dilihat: 84 kali
Mari berbagi:

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *